Pemerintahan Nagari Bisati Sungai Sariak tidak hanya dijalankan oleh aparat formal seperti Wali Nagari dan perangkatnya, tetapi juga didukung oleh lembaga-lembaga kemasyarakatan yang tumbuh dari nilai adat, keagamaan, pendidikan, dan gotong royong. Lembaga-lembaga ini menjadi bagian penting dari sistem sosial Minangkabau, yang memastikan pemerintahan berjalan dengan partisipatif, berkeadilan, dan berakar pada budaya lokal.
KAN adalah lembaga adat tertinggi di nagari yang mewakili suara dan kearifan lokal masyarakat Minangkabau. KAN terdiri dari unsur:
Niniak Mamak – Pemimpin suku
Alim Ulama – Tokoh agama
Cadiak Pandai – Kaum intelektual dan cendekia
Mereka dikenal sebagai "Tungku Tigo Sajarangan", yang berfungsi menjaga dan menegakkan adat istiadat serta menjadi penyeimbang bagi kebijakan pemerintah nagari. Meskipun Nagari Bisati telah dimekarkan secara administratif, secara adat tetap menyatu dengan KAN Nagari Sungai Sariak, menandakan kuatnya ikatan sosial dan budaya yang tidak terputus oleh batas wilayah.
BAMUS adalah lembaga legislatif tingkat nagari yang berfungsi sebagai penyalur aspirasi, pengawas pelaksanaan pembangunan, serta penyusun peraturan nagari bersama Wali Nagari. BAMUS beranggotakan tokoh masyarakat dari berbagai unsur:
Perwakilan suku
Tokoh adat dan agama
Unsur perempuan dan pemuda
Perwakilan dari masing-masing korong
Struktur BAMUS Periode 2023–2029:
Ketua: Andiko Saputra
Wakil Ketua: Yumaisoon N. Putra
Sekretaris: Nurmaini
Anggota: Arifin, Marta Dinata
Kehidupan masyarakat Nagari Bisati sangat kental dengan nilai-nilai Islam. Lembaga-lembaga keagamaan berperan aktif dalam mendidik, membina akhlak, dan menggerakkan kegiatan sosial spiritual. Beberapa lembaga keagamaan yang aktif di nagari ini meliputi:
Pengurus Masjid dan Mushalla
Majelis Taklim
TPA/TPQ dan Remaja Masjid
Lembaga Zakat dan Sosial
Mereka secara aktif mengadakan pengajian rutin, pelatihan keagamaan, peringatan hari besar Islam, serta kegiatan sosial seperti bantuan untuk yatim dan fakir miskin.
Sebagai nagari agraris, masyarakat di berbagai korong membentuk kelompok tani dan KWT yang menjadi wadah bagi petani untuk:
Meningkatkan hasil pertanian
Mendapatkan pelatihan dan bantuan pemerintah
Mengembangkan usaha tani terpadu dan hortikultura
Mendorong kemandirian ekonomi perempuan
Kegiatan kelompok tani ini juga menjadi penggerak utama dalam program-program pertanian berbasis komunitas seperti embung, pertanian organik, dan pola tanam serentak.
Pemuda Nagari Bisati tergabung dalam Karang Taruna dan kelompok-kelompok pemuda di tingkat korong. Mereka berperan aktif dalam:
Kegiatan olahraga dan seni budaya
Lomba antarkorong
Kegiatan sosial dan keagamaan
Penggerak perubahan dan inovasi digital
Karang Taruna juga sering terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program pemerintah nagari, menunjukkan bahwa pemuda adalah kekuatan potensial yang perlu terus didukung dan diberdayakan.
PKK Nagari Bisati Sungai Sariak merupakan garda depan dalam pemberdayaan perempuan dan keluarga. Kegiatan utama PKK meliputi:
Pembinaan pola hidup bersih dan sehat
Posyandu dan edukasi gizi balita
Pelatihan keterampilan rumah tangga dan kerajinan
Penguatan ekonomi keluarga
Peran PKK sangat penting dalam menciptakan keluarga sehat, mandiri, dan produktif, sekaligus mendukung keberhasilan program pembangunan di tingkat akar rumput.
Dalam pendataan SDGs Desa 2024, Nagari Bisati melibatkan Pokja Relawan Pendataan, yang merupakan gabungan dari tokoh muda, perangkat desa, kader posyandu, dan unsur masyarakat. Mereka berhasil mengumpulkan data seluruh penduduk secara partisipatif, menunjukkan tingkat kesadaran sosial dan tanggung jawab kolektif yang tinggi di tengah masyarakat nagari.