Nagari Bisati Sungai Sariak berada di Kecamatan VII Koto, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Secara geografis, nagari ini terletak di jalur utama Sicincin–Pariaman, yang merupakan salah satu akses vital penghubung antarwilayah di Kabupaten Padang Pariaman. Lokasi nagari ini sangat strategis, berjarak:
± 1 km dari pusat Kecamatan VII Koto
± 19 km dari ibu kota Kabupaten Padang Pariaman
± 49 km dari ibu kota Provinsi Sumatera Barat (Padang)
Dengan luas wilayah 481 hektar, Nagari Bisati Sungai Sariak memiliki kontur wilayah yang bervariasi, mulai dari dataran rendah hingga perbukitan bergelombang, menjadikan nagari ini kaya akan potensi alam dan cocok untuk pertanian, permukiman, dan pengembangan wilayah.
Secara administratif, Nagari Bisati Sungai Sariak berbatasan dengan:
Sebelah Utara : Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak
Sebelah Selatan: Nagari Balah Aie Utara
Sebelah Timur : Nagari Limpato Sungai Sariak
Sebelah Barat : Nagari Lareh Nan Panjang
Batas wilayah ini menjadi penanda penting identitas kedaulatan administratif dan budaya nagari, serta menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan wilayah yang tepat sasaran.
Nagari Bisati Sungai Sariak terdiri dari 5 (lima) korong atau dusun, masing-masing dipimpin oleh seorang Wali Korong. Berikut adalah daftar korong dan luas masing-masing:
No | Nama Korong | Luas (Ha) |
---|---|---|
1 | Panti Kayu | 78 Ha |
2 | Toko Duku | 102 Ha |
3 | Kampuang Tangah | 103 Ha |
4 | Surau Duku | 125 Ha |
5 | Pasie Laweh | 72 Ha |
Total | 481 Ha |
Setiap korong memiliki ciri khas topografi, jumlah penduduk, serta potensi ekonomi yang berbeda-beda namun saling melengkapi dalam mewujudkan pembangunan nagari secara utuh.
Topografi Nagari Bisati Sungai Sariak terdiri dari:
Dataran rendah: ditemukan di Korong Toko Duku, Surau Duku, dan Kampuang Tangah (ketinggian 0–15 meter di atas permukaan laut).
Perbukitan bergelombang hingga miring: berada di Korong Panti Kayu dan Pasie Laweh, dengan kemiringan tanah mencapai lebih dari 40% di beberapa area.
Kondisi ini memengaruhi penggunaan lahan dan aktivitas masyarakat, terutama dalam sektor pertanian dan perkebunan.