Nagari Bisati Sungai Sariak memiliki total penduduk sebanyak 3.290 jiwa, terdiri dari:
1.657 laki-laki
1.633 perempuan
Jumlah ini tersebar dalam 1.007 Kepala Keluarga (KK), yang terbagi atas:
973 KK berdomisili dalam nagari
34 KK berdomisili di luar nagari
Sebaran penduduk ini menunjukkan bahwa nagari memiliki struktur masyarakat yang cukup padat untuk ukuran wilayah seluas 481 hektar, dan menjadi basis kekuatan sosial dalam pembangunan.
Warga Nagari Bisati Sungai Sariak memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian yang beragam. Berdasarkan data terakhir:
1 orang berpendidikan S3
5 orang berpendidikan S2
136 orang lulusan S1
57 orang lulusan Diploma 3
835 orang tamat SMA/sederajat
607 orang tamat SMP/sederajat
867 orang tamat SD/sederajat
Data ini menunjukkan bahwa masyarakat nagari memiliki potensi SDM yang cukup kuat untuk dikembangkan lebih lanjut, baik di sektor pendidikan, ekonomi, pemerintahan, maupun sosial budaya.
Dari total jumlah penduduk, terdapat:
1.206 orang telah bekerja aktif
278 orang sedang mencari pekerjaan
1.806 orang belum bekerja (termasuk ibu rumah tangga, anak-anak, lansia)
Jenis pekerjaan utama masyarakat meliputi:
Petani dan buruh tani
Pedagang
Buruh harian lepas
Perabot dan pekerja kerajinan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan swasta
Tenaga kesehatan (bidan, perawat, dokter)
Perangkat desa dan penggerak sosial
Nagari juga memiliki potensi wirausaha yang tumbuh dari sektor informal, seperti pedagang kecil, perajin kayu, dan usaha kuliner rumahan yang tersebar di lima korong.
Nagari ini memiliki masyarakat yang cukup tangguh, namun tetap perlu perhatian dalam bidang kesehatan. Beberapa data kesehatan menunjukkan adanya warga yang mengalami:
Diabetes: 13 orang
TBC paru: 5 orang
Stroke: 13 orang
Disabilitas (fisik/mental): 30+ orang
Data ini menjadi penting sebagai dasar bagi pengembangan program kesehatan masyarakat dan perlindungan sosial berbasis data.
Sebagai bentuk partisipasi dalam program nasional, banyak warga yang menerima manfaat dari program pemerintah, di antaranya:
PKH (Program Keluarga Harapan): 84 keluarga
BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai): 156 keluarga
BLT (Bantuan Langsung Tunai): 10 keluarga
Bantuan pendidikan anak: 91 penerima
Hal ini membuktikan bahwa pemerintah nagari aktif dalam mengakses dan menyalurkan program pusat demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Potensi lain yang tak kalah penting adalah semangat kebersamaan dan gotong royong yang masih hidup dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Tradisi adat Minangkabau, musyawarah, dan nilai agama menjadi fondasi utama dalam membangun harmoni sosial di nagari.
Dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat, seperti lomba antarkorong, pembinaan remaja masjid, pelatihan UMKM, hingga penguatan BUMNag, Nagari Bisati Sungai Sariak sedang bergerak menuju nagari yang produktif, sehat, dan sejahtera.